KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi
Allah yang telah menganugrahkan keimanan, keislaman, kesehatan dan kesempatan
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “Fawatih Al-Suwar”
ini disusun dalam rangka menyelesaikan bahan materi kelompok.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan
berbagai pihak yang telah berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu saya
mengucapkan terima kasih yang sebener-besarnya.
Meski demikian, penulis meyakini masih banyak yang
perlu diperbaiki dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi dalil, sumber
hukum, tata bahasa, dan bahkan tanda baca. Sehingga sangat diharapkan kritik
dan saran dari pembaca sekalian sebagai bahan evaluasi penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini
dapat menjadi bacaan menarik bagi pembaca.
Gowa, 1 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A.
LATAR
BELAKANG
MASALAH........................................................................1
B.
RUMUSAN
MASALAH.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A.
PENGERTIAN
FAWATIH
AS-SUWAR...............................................................2
B.
MACAM-MACAM
FAWATIH AS-SUWAR........................................................2
BAB III
KESIMPULAN...........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar Al-Quran telah
banyak dilakukan oleh para ulama dan sarjana tempo dulu, termasuk para sahabat
pada zaman Rasulullah saw. Hal itu tidak lepas dari disiplin dan keahlian yang
dimiliki oleh mereka masing-masing. Ada yang mencoba mengelaborasi dan
melakukan eksplorasi lewat perspektif keimanan historis, bahasa dan sastra,
pengkodifikasian, kemu’jizatan penafsiran serta telaah kepada huruf-hurufnya.
Kondisi semacam itu
bukan hanya merupakan tanggung jawab seorang Muslim untuk memahami
bahasa-bahasa agamanya. Tetapi sudah berkembang kepada nuansa lain yang
menitikberatkan kepada studi yang bersifat ilmiah yang memberikan kontribusi
dalam perkembangan pemikiran dalam dunia Islam. Kalangan sarjana Barat banyak
yang melibatkan diri dalam pengkajian Al-Quran, dengan motivasi dan latar
belakang kultural maupun intelektual yang berbeda-beda.
Al-Quran sebagaimana
diketahui terdiri dari 114 surat, yang di awali dengan beberapa macam pembukaan
(Fawatih Al-Suwar), di antara macam pembuka surat yang tetap aktual
pembahasannya hingga sekarang ini huruf muqatha’ah. Menurut Watt, huruf-huruf
yang terdiri dari huruf-huruf alphabet (hijaiyah) ini, selain mandiri
juga mengadung banyak misterius, karena sampai saat ini belum ada pendapat yang
dapat menjelaskan masalah itu secara memuaskan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengertian Fawatih As-Suwar?
2. Bagaimana
macam-macam Fawatih As-Suwar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fawatih
As-Suwar
Menurut bahasa, fawatih adalah
jama’ dari kata fatih atau fawatih yang
berarti awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari
kata surah yang berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang
diberi nama tertentu.
Jadi, fawatih
as-suwar berarti beberapa pembuka dari surah-surah Al-Qur’an /
beberapa macam awalan dari surah-surah Al-Qur’an. Sebab, seluruh surah
Al-Qur’an yang berjumlah 114 buah itu dibuka dengan 10 pembukaan, dan tidak ada
satu surahpun yang keluar dari 10 pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan
itu mempunyai rahasia/hikmah sendiri-sendiri. Diantara pembukaan itu ada yang
berbentuk al-muqatha’ah1, kata, maupun kalimat.
Istilah fawatih
as-suwar sering dijumbuhkan orang dengan al-hurufull
muqatha’ah.Diantaranya adalah Dr. Shubhi Ash-Shalih dalam kitabnya Mabahits
Fi ‘Ulumil Qur’an. Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatih
as-suwar itu berbeda dengan hurufull muqatha’ah yang
hanya mempunyai salah satu macam dari fawatih as-suwar yang
ada 10 macam itu.2
Bila sebuah surah dimulai oleh
huruf-huruf hijaiyah, huruf itu biasa dinamakan ahraf
muqatta’ah (huruf-huruf yang terpisah) karena posisi huruf tersebut
cenderung “menyendiri”, tidak bergabung untuk membentuk sebuah kalimat secara
kebahasaan. Namun, segi pembacaannya tidak berbeda dari lafaz yang
diucapkan pada huruf hijaiyah.
Fawatih as-suwar adalah kalimat-kalimat
yang dipakai untuk pembukaan surah-surah, ia merupakan bagian dari ayat
mutasyabihat. Karena ia bersifat mujmal, mu’awwal, dan musykil. Jadi dapat
disimpulkan bahwa fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka surah yang
mengawali sebuah surah dalam al-Qur’an.
B. Macam-macam Fawatih
As-Suwar
Menurut Imam
Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati, fawatihush
suwar dibedakan menjadi 10 macam, yaitu:
1. Pembukaan dengan
pujian kepada Allah SWT (Al-Istiftaahu Bits Tsanaa’i)
a. Menetapkan sifat-sifat
terpuji (Al-Itsbaabu Sifaatil Maddhi) dengan menggunakan:
1. hamdalah,
yang terdapat pada 5 surah, yaitu:
- Surah Al-Fatihah
- Surah Al-An’am
- Surah Al-Kahfi
- Surah Saba’
- Surah Fathir
2. tabaaraka,
yang terdapat dalam 2 surah, yaitu:
- Surah Al-Furqan
- Surah Al-Mulk
b. Mensucikan Allah SWT
dari sifat-sifat negatif (Tanziihu ‘An Shifatin Nuqshaan) dengan
menggunakan lafadz tasbih yang terdapat dalam 7 surah, yaitu:
- Surah Al-Isra’
“
maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam”.
- Surah Al-A’la
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling
tinggi”.
- Surah Al-Hadid
“ semua yang ada dilangit dan yang ada
dibumi bertasbih pada Allah ( menyatakan kebesaran Allah”.
- Surah Al-Hasyr
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang
ada dilangit dan apa yang ada di bumi”.
- Surah Al-Shaff
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang
ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
- Surah Al-Jum’ah
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja
yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
- Surah Al-Taghabun
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja
yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
2. Pembukaan dengan
huruf-huruf yang terputus-purus (Istiftaahu Bil Huruufi Al-Muqaththa’ati).
Pembukaan dengan
huruf-huruf ini terdapat dalam 209 surah dengan memakai 14 huruf dengan tanpa
diulang, yakni: hamzah, ha’, ro’, sin, shod, tho’, ‘ain, qaf, kaf, lam,
mim, nun, ha’, ya’.
Pembukaan dengan
huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah Al-Qur’an disusun dalam 14
rangkaian, terdiri dari 5 kelompok, yaitu:
a. Terdiri atas satu
huruf, terdapat pada 3 tempat; Shad (surah Shad), Qaf(surah
Qaf), dan Nun (surah Al-Qalam).
b. Terdiri atas dua
huruf, terdapat pada sembilan tempat (Q.S. Al Mu’min, Q.S. As Sajdah, Q.S. Az
Zuhruf, Q.S. Ad Duhkan, Q.S. Al Jatsiyah, dan Q.S. Al Ahqaf); (Q.S.
Thaha); (Q.S. An Naml); dan (Q.S. Yaasin).
c. Terdiri atas tiga
huruf, terdapat pada tiga belas tempat; (Q.S. Al Baqoroh, Q.S. Ali
Imron, Q.S. Ar Rum, Q.S. Lukman, dan Q.S. Sajdah); (Q.S. Yunus, Q.S. Hud,
Q.S. Ibrahim, Q.S. Yusuf, dan Q.S. Al Hijr); dan (Q.S. Al Qoshosh dan Q.S.
As Syu’ara).
d. Terdiri atas empat
huruf, terdapat pada dua tempat; yakni (Q.S. Ar Ra’du)
dan (Q.S. Al A’raf).
e. Terdapat atas lima
huruf, terdapat pada dua tempat; (Q.S. Maryam) dan (Q.S. As
Syu’ra).
3. Pembukaan dengan Nida’/panggilan
(Al-Istiftaahu Bin Nidaa’).
a. Nida untuk Nabi
yang terdapat dalam Q.S. Al Ahzab, At Tahrim dan At Thalaq. dalam
Q.S. al Muzammil dan dalam Q.S. Al Mudatsir.
b. Nida untuk kaum
mukminin dengan lafadz terdapat dalam Q.S. Al Maidah, Q.S. Al
Mumtahanah dan Al Hujurat.
c. Nida untuk umat
manusia terdapat dalam Q.S. An Nisa dan Q.S. Al Hajj.
4. Pembukaan dengan
Jumlah Khabariyah (Al-Istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati).
Jumlah khabariyah
dalam pembukaan surat ada dua macam, yaitu :
a. Jumlah Ismiyyah,
terdapat 11 surat, yaitu:
- Surah At-Taubah
- Surah An-Nur
- Surah Az-Zumar
- Surah Muhammad
- Surah Al-Fath
- Surah Ar-Rahman
- Surah Al-Haqqah
- Surah Nuh
- Surah Al-Qadr
- Surah Al-Qaqi’ah
- Surah Al-Kautsar
b. Jumlah Fi’liyyah,
terdapat dalam 12 surat, yaitu :
- Surah Al-Anfal
- Surah An-Nahl
- Surah Al-Anbiya’
- Surah Al-Mu’minun
- Surah Al-Qamar
- Surah Al-Mujadilah
- Surah Al-Ma’arij
- Surah Al-Qiyamah
- Surah Al-Balad
- Surah Abas
- Surah Al-Bayyinah
- Surah At-Takatsur
5. Pembukaan dengan
sumpah/qasam (Al-Istiftaahu Bil Qasami).
Terdapat dalam 15 surah, yaitu:
a. Sumpah
dengan benda-benda angkasa, terdapat dalam 8 surah yaitu:
- Surah Ash-Shaaffat
- Surah An-Najm
- Surah Al-Mursalaat
- Surah An-Nazi’at
- Surah Al-Buruj
- Surah Ath-Thariq
- Surah Al-Fajr
- Surah Asy-Syams
b. Sumpah
dengan benda-benda bawah, terdapat dalam 4 surah yaitu:
- Surah Adz-Dzariyat
- Surah Ath-Thur
- Surah At-Tin
- Surah Al-‘Adiyat
c. Sumpah
dengan waktu, terdapat dalam 3 surah yaitu:
- Surah Al-Lail
- Surah Adh-Dhuha
- Surah Al-‘Ashr
6. Pembukaan dengan
syarat (Al-Istiftaahu Bis-Syarthi).
Syarat-syarat yang
dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah Al-Qur’an ada 2 macam dan digunakan
dalam 7 surah, sebagai berikut:
a. Syarat yang masuk pada
jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
- Surah At-Takwir
- Surah Al-Infithar
- Surah Al-Insyiqaq
b. Syarat yang masuk pada
jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya:
- Surah Al-Waqi’ah
- Surah Al-Munafiqun
- Surah Az-Zalzalah
- Surah An-Nashr
7. Pembukaan dengan fi’il
amar (Al-Istiftaahu Bil Amri).
Ada 6 fi’il amar yang
dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an, yang terdiri dari 2 lafal dan
digunakan untuk membuka 6 surah-surah sebagai berikut:
a. Dengan fi’il Amar yang hanya
untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq.
b. Dengan fi’il
amar yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
- Surah Al-Jinn
- Surah Al-Kafirun
- Surah Al-Ikhlash
- Surah Al-Falaq
- Surah An-Nas
8. Pembukaan dengan
pertanyaan (Al-Istiftaahu Bil Istifhaami).
a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu
Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan yang dengan kalimat positif
yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu:
- Surah Ad-Dahru
“ bukankah telah
datang atas manusia satu waktu dari masa”.
- Surah An-Naba’
“ tentang apakah
mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”.
- Surah Al-Ghasyiyyah
“ sudah
datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
- Surah Al-Ma’un
“ tahukah kamu (orang)
yang mendustakan agama”.
b. Pertanyaan negatif,
yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif. Diantaranya:
- Surah al-Insyirah
- Surah Al-Fiil
9. Pembukaan dengan do’a
(Al-Istiftaahu Bid Du’aai).
a. Do’a atau harapan yang
berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
- Surah Al-Muthaffifin
“ kecelakaan
besarlah bagi orang-orang yang curang”.
- Surah Al-Humazah
“ kecelakaan
bagi setiap pengumpat lagi pencela
b. Do’a atau harapan yang
berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka satu surah
saja yaitu surah Al-Lahab
10. Pembukaan dengan
alasan (Al-Istiftaahu Bit-Ta’lili).
Hanya terdapat dalam surah
Al-Quraisy
“karena
kebiasaan orang-orang Quraisy”
BAB III
SIMPULAN
Menurut bahasa, fawatih adalah
jama’ dari kata fatih atau fawatih yang
berarti awalan/pembuka. Sedangkan suwar adalah jama’ dari
kata surah yang berarti sekumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang
diberi nama tertentu. Jadi, fawatih as-suwar berarti beberapa
pembuka dari surah-surah Al-Qur’an / beberapa macam awalan dari surah-surah
Al-Qur’an.
Menurut Imam
Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful Iayarati, fawatihush
suwar dibedakan menjadi 10 macam, yaitu: pembukaan dengan pujian kepada Allah
SWT, pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-purus, pembukaan dengan Nida’/panggilan,
pembukaan dengan Jumlah Khabariyah, pembukaan dengan sumpah/qasam, pembukaan
dengan syarat, pembukaan dengan fi’il amar, pembukaan dengan
pertanyaan, pembukaan dengan do’a, dan pembukaan dengan alasan.
DAFTAR PUSTAKA
Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia,Bandung, 2013.
Teuku Muh. Hasbi
Ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu
Al-Qur’an(Ulum
Al-Quran), Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2013.
Abu Djalal, Ulumul Qur’an, Dunia Ilmu, Surabaya,
2012.
Acep Hermawan, Ulumul Qur’an, Rosda, Bandung, 2011.
untuk teman teman yang ingin mendownload langsung makalahnya
mediafire
untuk teman teman yang ingin mendownload langsung makalahnya
mediafire
0 Response to "MAKALAH TENTANG FAWATIH AS SUWAR"
Post a Comment