PERTANYAAN 1 :
Dalam Merancang
bangunan, Arsitek TIDAK PERLU mempertimbangkan faktor diluar bangunan (kawasan)
karena hanya akan menghabiskan waktu proses perancangan dan meningkatkan biaya
desain. Apakah anda SETUJU atau TIDAK SETUJU dengan pernyataan ini. kemukakan
alasan anda secara logis
JAWABAN :
Menurut vitruvius "bangunan yang baik haruslah
memiliki keindahan(venustas), kekuatan(firmitas), dan fungsi(utilitas). jadi
dalam 3 aspek inilah yang menghubungkan bagaimana merancang suatu bangunan
disuatu kawasan dapat dimanfaatkan dengan baik. oleh karena itu, saya tidak
setuju seorang arsitek tidak perlu mempertimbangkan faktor diluar bangunan atau
suatu kawasan yang hanya menghabiskan waktu dan proses perancangan maupun
meningkatnya biaya desain karena hal ini merupakan sebuah lelucon. mengapa
demikian, karena seorang arsitek didalam merancang sebuah bangunan itu tidak
hanya mempertimbangkan bangunannya saja melainkan mempertimbangkan seluruh
faktor faktor di luar bangunan seperti kondisi iklim, cuaca, kontur, kondisi
dan sebagainya hal ini dituangkan dalam metode analis perancangan. dan yang
terpenting adalah bagaimana kita dapat memikirkan dampak dan akibat yang akan
ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya, karna kita tahu bahwa seorang
arsitek dalam konsep pemikirannya betul betul dalam membuat sebuah bangunan
dapat memiliki fungsi dan manfaat yang berpengaruh terhadap kawasan sekitarnya
dan bagaimana menyesuaikan lingkungan terhadap bangunan. misalnya saja
pandangan kita kedepan dalam merancang bangunan dikawasan diatas tanah yang
rawan gempa hal ini perlu dilakukan agar kedepannya dapat diatasi dengan baik
dan keselamatan yang ada disekitarnya tetap terjaga dengan baik. kalau soal
proses pengerjaannya, menurut saya itu hal yang lumrah karena semua itu butuh
proses tergantung kita menggunakan teknologi yang semakin canggih
perkembangannya, sama halnya dengan biaya yang dikeluarkan dalam merancang
suatu kawasan asalkan dapat memberikan pengaruh terhadap bangunan dan alam
sekitarnya.
PERTANYAAN 2 :
Seorang Arsitek mendapatkan proyek perumahan dari
seorang klien. Dari hasil temuan tapak (lokasi) didapatkan bahwa ada potensi
banjir yang sering datang pertahun disekitar tapak dan wilayah sekitarnya
(tetangga). Untuk menghindarinya Arsitek mengajukan pembuatan area
resapan/kolam retensi
(https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/sipil/article/view/274/178) dalam
perumahan agar area sekitar lokasi perumahan (tetangga) nantinya tidak
kebanjiran. Namun pemilik proyek (owner) menolak usul tersebut karena akan
menghabiskan biaya. Apa sikap anda bila Anda dalam posisi Arsitek tersebut
JAWABAN :
banjir merupakan masalah serius yang dihadapi oleh seorang arsitek apalagi potensi banjir yang sering terjadi dalam setiap tahunnya di sekitar tapak dan wilayah yang akan didesain belum lagi dampak yang ditimbulkan dari banjir tersebut. untuk menghindarinya yaitu pembuatan resapan/kolam retensi agar tidak terjadi kebanjiran nantinya, yang jadi permasalahan adalah pemilik proyek/owner menolak usulan tersebut.
menurut saya adalah kurang setuju mengapa demikian, kita tau bahwa seorang arsitek bukan hanya merancang dalam lingkup bangunan saja melainkan segala aspek yang ada di sekitar lingkungan dimana seorang arsitek mengetahui bagaimana dampak yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dalam hal ini banjir juga dapat mengganggu aktivitas masyarakat disitu kemudian dampak yang ditimbulkan dengan jangka waktu panjang, kolam retensi sendiri berfungsi untuk menampung air banjir untuk kemudian dialihkan ke tempat lain seperti sungai. Maka dari itu penggunaan kolam retensi harus dikerjakan agar mengurangi resiko banjir yang setiap tahunnya melanda daerah yang akan dirancang. Dalam hal ini banjir juga dapat mengganggu aktivitas masyarakat yang ada disitu.
Terkait soal pemilik owner kita bicarakan dengan baik baik bagaimana kita menjelaskan manfaat dari penggunaan kolam retensi bagi masyarakat walaupun dengan biaya yang mahal. Oleh sebab itu lebih baik kita mencegah dari pada mengobati dampak dari lingkungan terlebih lagi masalah yang ditimbulkan setiap tahunnya. dengan adanya kolam retensi kenyamanan dan keselamatan masyarakat yang ada disitu terjamin dengan baik , oleh karena itu kolam retensi yang fungsinya hanya untuk menampung air sekaligus sebagai tempat konservasi karena meningkatkan persediaan air yang ada disekitarnya. maka dari saya menyetujui adanya pembuatan kolam retensi/retensi karena manfaat yang begitu banyak.
PERTANYAAN 3 :
Anda Diminta
Merancang Sekolah SD swasta. Setelah anda analisa dari data ternyata didalam
Site/lokasi proyek terdapat potensi besar terjadi gempa. Namun Anda diminta
oleh pemilik proyek utk tetap melanjutkan perancangan dengan mengabaikan desain
dan biaya konstruksi gempa yg sangat mahal. Bila anda menolak maka proyek akan
dialihkan ke Arsitek lain. Apa yang anda akan lakukan sebagai Arsitek?
JAWABAN :
jadi intinya adalah yang namanya bencana alam sulit
kita untuk memprediksi namun dalam merancang kita mengetahui site/lokasi
tersebut berpotensi rawan gempa. kalau mengabaikan desain dan biaya konstruksi
merupakan hal yang sembrono dan ceroboh. karena dalam merancang dalam bangunan
disite/lokasi rawan gempa yang utama adalah dengan menganstisipasi terjadinya
bangunan roboh, hancur, dan longsor. meskipun pemilik proyek tetap melanjutkan
dengan alasan biaya yang sangat mahal lebih baik kita sebagai arsitek
menjelaskan ke pemilik proyek bagaimana kita memahami bencana yang senantiasa
yang akan mengancam keselamatan para anak-anak, karena seorang arsitek dalam
merancang bangunan itu memiliki fungsinya dalam kenyamanannya sendiri dalam
mengatasi terjadi bencana alam seperti gempa. hal lainnya lagi adalah
menyangkut nyawa seseorang karena nyawa seseorang lebih berharga dari pada apa
yang kita rancang. kalau mengabaikan hal itu anda dapat dicap sebagai arsitek
abal-abal dan bertanggung jawab atas rancangan tersebut. untuk itu kita sebagai
calon arsitek jika mengahadapi yang seperti yang lebih baik kita utamakan
adalah keselamatan seseorang
0 Response to "PERSOALAN YANG MUNCUL PADA SAAT MERANCANG BANGUNAN"
Post a Comment